Percobaan
3
Analisis
Kualitatif
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mandiri Praktikum Kimia Analitik I
Disusun
Oleh:
Nama : Happy Dwi Utami
Nim : 1211704024
Kelas : Kimia/III/A
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS
DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012
Analisis
Kualitatif
I.
Tujuan
1.
Menentukan
kation dan anion yang terdapat dalam sampel.
2.
Menguji
kelarutan didalam air, asam dan basa.
II. Teori
Dasar
Kimia
analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi
zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu
sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan
dan mengidentifikasi sejumlah unsur analisis kuantitatif berurusan dengan
penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau contoh
(Underwood,1986).
Metode
dalam melakukan analisis kualitatif ini dilakukan secara konvensional, yaitu
memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan. Pengujian kelarutan dilakukan
pertama-tama dengan mengelompokkan ion-ion yang mempunyai kemiripan sifat.
Pengelompokan dilakukan dalam bentuk pengendapan di mana penambahan pereaksi
tertentu mampu mengendapkan sekelompok ion-ion. Cara ini menghasilkan 6 kelompok
yang namanya disesuaikan dengan pereaksi pengendap yang digunakan untuk
mengendapkan kelompok ion tersebut. Kelompok ion-ion tersebut adalah: golongan
klorida (I), golongan sulfide (II), golongan hidroksida (III), golongan sulfide
(IV), golongan karbonat (V), dan golongan sisa (VI).
Dalam
metode analisis kualitatif ini, kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya
pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk
mengetahui jenis anion / kation (Wiro, 2009)
Dalam
analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti prosedur
kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah dalam bentuk
suatu larutan. Untuk zat padat kita harus memilih zat pelarut yang cocok.
Ion-ion logam pada golongan-golongan diendapakan satu persatu, endapan
dipisahkan dari larutannya dengan cara disaring atau diputar dengan sentrifuge,
endapan dicuci untuk membebaskan dari larutan pokok atau dari filtrat dan
tiap-tiap logam yang mungkin ada harus dipisahkan. Kation-kation
diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap
beberapa reagensia.
Banyak
reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan berperan penting dalam analisa
kualitatif. Endapan tersebut dapat berbentuk kristal atau koloid dan dengan warna
yang berbeda-beda. Pemisahan endapan dapat dilakukan dengan penyaringan atau
pun sentrifus. Endapan tersebut jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat
yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan adalah sama dengan konsentrasi molar
dari larutan jenuhya. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi eperti
tekanan, suhu, konsentrasi bahan lain dan jenis pelarut. Perubahan kelarutan
dengan perubahan tekanan tidak mempunyai arti penting dalam analisa kualitatif,
karena semua pekerjaan dilakukan dalam wadah terbuka pada tekanan atmosfer.
Kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan kecuali pada pada
beberapa endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku sebaliknya. Perbedaan
kelarutan karena uhu ini dapat digunaan sebagai dasar pemisahan kation. Misalnya,
pemisahan kation Ag, Hg(I), dan Pb dapat dilakukan dengan mengendapkan
ketiganya sebagai garam klorida kemudian memisahkan Pb dari Ag dan Hg(I) dengan
memberikan air panas. Kenaikan suhu akan memperbesar kelarutan Pb sehingga
endapan tersebut larut sedngkan kedua kation lainnya tidak. Kelarutan
bergantung juga pada sifat dan konsentrasi bahan lain yang ada dalam campuran
larutan itu. Bahan lain tersebut dikenal dengan ion sekutu dan ion asing.
Umumnya kelarutan endapan berkurang dengan adanya ion sekutu yang berlebih dan
dalam prakteknya ini dilakukan dengan memberikan konsentrasi pereaksi yang
berlebih. Tetapi penambahan pereaksi berlebih ini pada beberapa senyawa
memberikan efek yang sebaliknya yaitu melarutkan endapan. Hal ini terjadi
karena adanya pembentukan kompleks yang dapat larut denga ion sekutu tersebut.
III. Cara
Kerja
50
mg sampel
|
·
+ 1-2 ml air,
HCl 6 M, HNO3 6 M, H2SO4 3 M, NH4OH
6 M,
NaOH 6 M ke dalam masing-masing tabung reaksi
·
diamati
·
ditulis pengamatan
·
dikurangi
kemungkinan kation dan anion yang ada dalam sampel
·
dilakukan uji identifikasi terhadap kation
yang ada dalam sampel
·
dilakukan uji identifikasi terhadap anion
Hasil
|
V. Data
Pengamatan
1. Uji
kelarutan sampel A
Sampel
|
Pereaksi
|
Pengamatan
|
Padatan,
serbuk, berwarna hijau terdapat putih-putih
|
Sampel
+ aquades
|
Larutan
berwarna biru muda keruh
|
Sampel
+ H2SO4
|
Larutan
berwarna biru muda, endapan hilang
|
|
Sampel
+ NH4OH
|
Larutan
berwarna biru kental
|
|
Sampel
+ NaOH
|
Larutan
berwarna biru, terdapat endapan putih
|
|
Sampel
+ HCl
|
Larutan
berwarna biru bening, endapan biru
|
|
Sampel
+ K2CrO4
|
Larutan
berwarna hijau muda, endapan hijau toska
|
2. Uji
Identifikasi Kation
Kation
|
Pereaksi
|
Pengamatan
|
Reaksi
|
Cu2+
|
HCl
|
Sampel ditambahkan
HCl, larutan berwarna biru bening, endapan biru
|
Cu2+ + HCl
→ CuCl2 ↓ biru
|
K4Fe(CN)6
|
Sampel yang telah
ditambahkan K4Fe(CN)6 membentuk
endapan coklat merah
|
2CuCl2 + K4Fe(CN)6
→ Cu2Fe(CN)6 ↓ coklat merah+ 4KCl
|
|
K+
|
K3Fe(CN)6
|
Sampel ditambahkan K3Fe(CN)6
membentuk endapan berwarna kuning
|
K+ + K3Fe(CN)6 → K4Fe(CN)6 ↓ kuning
|
3. Uji
Identifikasi Anion
Anion
|
Pereaksi
|
Pengamatan
|
Reaksi
|
Cl-
|
AgNO3
HNO3
|
Sampel ditambahkan
AgNO3 dan HNO3 membentuk endapan berwarna putih.
|
Cl- + AgNO3
→ AgCl ↓ putih + NO3-
|
SO42-
|
Ba(NO3)2
|
Sampel ditambahkan
Ba(NO3)2 membentuk endapan berwarna putih.
|
SO42-
+ Pb(NO3)2 →
Pb(SO4) ↓ putih + 2NO3
|
VI. Pembahasan
Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam
mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisis
Kualitatif merupakan metode analisis kimia yang digunakan untuk mengenali atau
mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion atau kation) yang
terdapat dalam sebuah sampel berdasarkan sifat kimia dan fisikanya. Analisis
kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi dimana hukum
kesetimbangan massa sangat berguna untuk menentukan ke arah mana reaksi
berjalan. Contoh : Reaksi redoks, reaksi asam-basa, kompleks, dan reaksi
pengendapan. Sedangkan analisis berdasarkan sifat fisikanya dapat diamati
langsung secara organoleptis, seperti bau, warna, terbentuknya gelembung gas
atau pun endapan yang merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis
selanjutnya.
Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan
beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua
pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu
larutan.Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling
umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium
karbonat. Pada percobaan ini analisis kualitatif yang dilakukan terutama
didasarkan pada sifat kelarutan atau reaksi dari kation dan anion didalam air,
asam, dan basa. Analisis kualitatif dibagi menjadi dua tahap. Pada tahap
pertama uji kelarutan didalam air, asam dan basa yang dimaksudkan untuk
mengurangi kemungkinan kation dan anion
yang berlebih yang terdapat didalam sampel. Pada tahap kedua dilakukan reaksi
identifikasi (spot test) untuk mengkonfirmasi adanya ion-ion yang diduga
terdapat didalam sampel.
Pada percobaan ini kami menggunakan sampel A yang
berupa serbuk berwarna hijau putih. Kemudian sampel tersebut ditambahkan
aquades, larutan berwarna biru muda keruh. Lalu tabung selanjutnya ditambahkan
maasing-masing larutan H2SO4 3 M, HCl 6 M, HNO3
6 M, NH3 6 M, dan NaOH 6 M. Setelah itu kami melakukan uji
identifikasi kation dan anion dengan menambahkan larutan lain beberapa kali
lalu didapatlah kation dan anion dalam sampel tersebut. Kation yang didapat
yaitu Cu2+ dan K+, sedangkan anion yang didapat dalam
sampel yaitu Cl-, dan SO42-. Kation Cu2+
didapat pada saat sampel ditambahkan dengan larutan HCl dan K4Fe(CN)6,
terbentuklah endapan berwarna coklat-merah. Penambahan HCl ini berfungsi untuk
mempercepat adanya endapan. Kation K+ didapat pada saat sampel
ditambahkan K3Fe(CN)6, terbentuklah endapan berwarna
kuning. Sedangkan pada uji identifikasi anion Cl- didapat ketika
sampel tersebut ditambahkan AgNO3 dan HNO3 terbentuklah
endapan berwarna putih. Anion SO42- didapat ketika sampel
ditambahkan larutan Pb(NO3)2 terbentuk endapan berwarna
putih.
Dalam percobaan ini, uji identifikasi yang tidak
berhasil yaitu salah satunya ketika mengidentifikasi kation Ca2+,
ketika ditambahkan (NH4)2C2O4
terdapat endapan berwarna putih dan larutan berwarna biru toska, tetapi setelah
ditambahkan asam kuat (H2SO4) endapan tidak larut,
seharusnya endapan larut. Selain itu uji kation Fe3+, ketika sampel
ditambahkan KSCN dan K4Fe(CN)6 terbentuk endapan berwarna
abu seharusnya biru tua. Kation Hg2+, ketika sampel ditambahkan
larutan KI endapan tidak larut ketika iodidanya berlebih seharusnya endapan
larut dan warnanya pun seharusnya merah bukan kuning kemerahan.
Dari hasil percobaan ini, kation yang didapat yaitu
Cu2+ dan K+, sedangkan anion yan didapat yaitu Cl-
dan SO42-. Seharusnya dalam percobaan ini kation yang
dihasilkan yaitu Cu2+ dan Na+, dan anion yang dihasilkan
yaitu Cl- dan I-. Hal ini terjadi karena praktikan salah
memperkirakan, sehingga kation dan anion yang dihasilkan kurang tepat.
VII. Kesimpulan
· Sampel
yang digunakan dalam percobaan ini yaitu sampel A yang berwarna serbuk hijau
putih.
·
Kation dan anion
yang terdapat dalam sampel yaitu Cu2+ yang diidentifikasi dengan
larutan HCl dan K4Fe(CN)6, K+ yang
diidentifikasi dengan larutan K3Fe(CN)6, Cl-
yang diidentifikasi dengan larutan AgNO3 dan HNO3, dan SO42-
yang diidentifikasi dengan larutan Ba(NO3)2. Seharusnya
sampel A ini mengandung kation Cu2+ dan Na+, dan anionnya
yaitu Cl- dan I-.
Daftar
Pustaka
1.
Day RA. Jr dan
Al Underwood.1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima. Jakarta :
Erlangga.
2.
Khopkar,S.M.
2010. Konsep Dasar Kimia
Analitik. Jakarta: Erlangga.
3.
Kusnandini.
2011. Identifikasi Kation. Available@http://kusnandini.blogspot.com/2011/04/
identifikasi-kation.html/. Diakses pada tanggal: 27-10-12. Pukul: 13.23 WIB
4.
Vogel, A.I. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif
Anorganik Edisi 4. Jakarta: EGC.
2.
Wiro. 2009. Analisis Kualitatif Kation dan Anion.
Available@http://wiro-pharmacy.blogspot.com/
2009/02/kuliah-analisis-kualitatif-kation-anion.html/.
Diakses pada tanggal: 27-10-12. Pukul: 13.54 WIB